PEMBAHASAN
Dalam perkembangannya, tumbuhan menghasilkan metabolit
sekunder yang merupakan senyawa hasil metabolisme. Seiring dengan berkembangnya
gaya hidup penggunaan tanaman sebagai obat, maka berkembang pula pengetahuan
untuk menganalisis kandungan biokimia tumbuhan, sebab penggunaan tanaman
sebagai obat erat kaitannya dengan kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman
tersebut terutama zat bioaktif. Tanpa adanya senyawa bioaktif dalam
tumbuhan, secara umum tumbuhan tersebut tidak dapat digunakan sebagai obat.
Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya diantaranya adalah
terpenoid.
Dalam tumbuhan biasanya terdapat
senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi yang merupakan senyawa
terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa tumbuhan, dan istilah
ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa tumbuhan
itu berasal dari senyawa yang sama. Jadi, semua terpenoid berasal dari molekul
isoprene CH2==C(CH3)─CH==CH2 dan kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan
2 atau lebih satuan C5 ini. Kemudian senyawa itu dipilah-pilah menjadi beberapa
golongan berdasarkan jumlah satuan yang terdapat dalam senyawa tersebut, 2
(C10), 3 (C15), 4 (C20), 6 (C30) atau 8 (C40).
Terpenoid merupakan komponen penyusun minyak atsiri. Minyak atsiri berasal
dari tumbuhan yang pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara
sederhana, yaitu dengan perbandingan atom hydrogen dan atom karbon dari suatu
senyawa terpenoid yaitu 8 : 5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan
bahwa senyawa teresbut adalah golongan terpenoid. Minyak atsiri bukanlah
senyawa murni akan tetapi merupakan campuran senyawa organik yang kadangkala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau komponen yang
berlainan.
Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung
karbon dan hydrogen atau karbon, hydrogen dan oksigen. Minyak atsiri adalah
bahan yang mudah menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang
terdapat dalam tumbuhan. Salah satu cara yang paling banyak digunakan adalah
memisahkan minyak atsiri dari jaringan tumbuhan adalah destilasi. Dimana, uap
air dialirkan kedalam tumpukan jaringan tumbuhan sehingga minyak atsiri
tersuling bersama-sama dengan uap air. Setelah pengembunan, minyak atsiri akan
membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan.
Minyak atsiri terdiri dari golongan terpenoid berupa monoterpenoid (atom C 10)
dan seskuiterpenoid (atom C 15). Kandungan
minyak atsiri memengaruhi penggunaan produk rempah-rempah, baik sebagai bumbu,
sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta
upacara-upacara ritual. Nama-nama umum senyawa golongan ini seringkali diambil
dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu
sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika
pertama kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral,
diambil dari minyak yang diambil dari jeruk
(Citrus). Contoh lain adalah eugenol,
diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh
(Eugenia aromatica).